KARTINI dan PERANG DUNIA I
Pada 28 Juni 1914, Archduke Franz Ferdinand dan istri dibunuh oleh pemuda Serbia bernama Gavrilo Princip. Terbunuhnya sang putra mahkota ini membuat Austria-Hungaria meradang. Mereka mengirim sepuluh butir ultimatum yang harus dipenuhi Serbia. Hanya delapan yang mampu dipenuhi, dan tepat sebulan setelah kematian Ferdinand, Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Serbia.Perang ini meluas, dan dengan ditambah berbagai motif, dikenal dengan Perang Dunia 1. Austria-Hungaria dibantu Jerman, Serbia dibantu Perancis dan Rusia. Perang berlangsung selama 4 tahun, dan melibatkan lebih banyak negara lain termasuk Inggris dan Amerika Serikat.Pada bulan November 1918, negara-negara yang bertikai bertemu secara rahasia untuk menghentikan perang ini. Para pemimpin militer naik kereta api bersama dan berhenti di hutan Compiègne, bagian selatan Perancis. Pertemuan dijaga militer dengan sangat ketat. Semua hasil perundingan tidak boleh disiarkan, sampai kelak perundingan resmi dilakukan. Para wartawan tidak boleh mendekat, dilakukan sterilisasi wilayah sejauh radius 1 km.Entah bagaimana, hasil pertemuan itu bocor. Ketika para wartawan perang masih terus mencari informasi, koran The New York Herald Tribune telah memuat hasil pertemuan dengan detil. Penulisnya anonim, hanya meninggalkan jejak bintang tiga. Tapi para wartawan perang mengenali siapa sosok di balik bintang tiga ini. Sosok misterius yang menguasai 36 bahasa asing dan daerah termasuk bahasa Basque, salah satu suku di Spanyol. Entah bagaimana caranya si bintang tiga bisa mendapatkan informasi perundingan, tetap menjadi rahasia hingga kini.Sosok misterius ini, berkat keahliannya akhirnya diangkat menjadi Kepala Penerjemah di Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1919 hingga tahun 1921. Ia menyisihkan banyak ahli bahasa dari Amerika dan Eropa untuk menduduki posisi itu. Sosok luar biasa ini, dengan segala pencapaian dan pengalamannya, ternyata kurang dikenal di negerinya sendiri. Dia adalah Sosrokartono, anak bupati Jepara, dan orang Indonesia pertama yang menjadi sarjana. Saat Mohammad Hatta tiba di Belanda untuk kuliah, ia mendapati bahwa nama Sosrokartono sudah sangat terkenal di Belanda.Selamat menyongsong Hari Kartini. Tapi kenang juga kakaknya, Raden Mas Sosrokartono, salah satu putra Indonesia luar biasa yang pernah dilahirkan. Yang punya pengalaman panjang dan peran penting dalam Perang Dunia I.
dikutip dari halaman FB
https://www.facebook.com/resi.wibisono/posts/10225346982215858